My life is Beautifull

Kamis, 12 Desember 2013

Di Cuekin ?! (Yuk Galau)

"ih Kamal kamu kemana ajaa?!, ko ga ada kabarr!!"
ih ganggu aje siiihh  gue ngedumel sambil ngelanjutin DotA gue.


terus sekarang ceritanya baru bikin meme gitu dehh..

post deh.


ya jadi cerita untuk gambar di atas itu, ketika lo dapet message "Sayang aku sibuk dulu ya, blablabla, nanti aku chat lagi" 
-blablablanya bisa kalian ganti dengan ngerjain tugas kampus, beres beres rumaah, atau apalah-
nah tapi beberapa menit kemudian lo ngeliat dia update status di twitter, atau pun ngeliat Hp dia di apps What*apps lagi ONLINE!
tapi lo dicuekin gitu aja, katanya mau di chat lagi.

sebenernya ga ada yg salah ketika dia bilang Sibuk. ya kan?

gambar di bawah ya ga beda jauh lahh..




udah itu aja ah post kali ini, bete di cuekin soalnya. mungkin karma. walau bete juga, tapi enjoy aja. 

"jangan pernah sekali-kali kamu mengharapkan dari apa yg tidak pernah km jaga"
NIGHT!

lanjut?? “Di Cuekin ?! (Yuk Galau)”  »»

Minggu, 09 Desember 2012

Cintai Aku Apa Adanya(sebuah renungan-kisah inspirativ)

Oleh: Dedy Susanto - October 22, 2011 - Kategori: Pemulihan Jiwa

Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan Saya menyukai perasaan hangat yang muncul dihati saya ketika saya bersandar di bahunya yang bidang.

Dua tahun dalam masa pernikahan,saya harus Akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan. Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan.

Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.

Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian.

“Mengapa?”, dia bertanya dengan terkejut. “Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan”. Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.

Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya? Dan akhirnya dia bertanya, “Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?”.

Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan, “Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya: Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati.

Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?” Dia termenung dan akhirnya berkata, “Saya akan memberikan jawabannya besok.”. Hati saya langsung gundah mendengar responnya.

Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-oretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan …

“Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya.” Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.

” Sayang ketika kamu mengetik di komputer lalu program-program di PC-nya kacau dan akhirnya kau menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari-jari saya supaya bisa membantumu dan memperbaiki programnya dan kamu bisa menyelesaikan pekerjaanmu.

Sayang, kamu juga selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa mendobrak pintu, dan membukakan pintu untukmu ketika pulang.

Sayang, kamu suka jalan-jalan ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar bisa memberikan mata saya untuk menunjukkan jalan kepadamu.

Sayang, kamu selalu sakit dan pegal-pegal pada waktu “teman baikmu” datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal.

Cinta, ketika kamu sedang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi “aneh”. Maka saya harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang saya alami.

Cinta, kamu terlalu sering menatap layar kaca TV dan Komutermu serta membaca buku sambil tiduran dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, maka saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu. Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu.

“Tetapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku. Sayangku, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih dari saya mencintaimu. Untuk itu sayang, jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataku, tidak cukup bagimu. Saya tidak bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakanmu.”

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk membacanya.

“Dan sekarang, sayangku, kamu telah selasai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri disana menunggu jawabanmu. Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan saya masuk untuk membereskan barang-barangku, dan saya tidak akan mempersulit hidupmu. Percayalah, bahagia saya bila kau bahagia.”

Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku.

Aku peluk dia penuh kebahagiaan, oh, kini aku tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai aku lebih dari dia mencintaiku.

Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, padahal tanpa kita sadari Cinta itu telah terwujud dalam bentuk yang lain walau tidak sesuai dengan wujud yang kita harapkan

Seringkali kali kita menuntut Cinta kepada pasangan kita, namun jarang terfikir oleh kita sejauhmana Cinta yang telah kita berikan padanya. Berikan Cinta Kasih yang tulus kepadanya, kalaupun dia belum membalasnya yakinlah Allah pasti akan membalas dan membisikkan CintaNYA kepadanya untuk diberikan kepada kita.

lanjut?? “Cintai Aku Apa Adanya(sebuah renungan-kisah inspirativ)”  »»

Sabtu, 17 November 2012

Cinta For Me

♥ Cinta bukan karna kamu menyimpan ratusan fotonya dalam Hp_mu
♥ Cinta bukan karna kamu sering chating sama dia sehari semalam
♥ Cinta bukan karna dia memberimu hadiah yang mewah
♥ Cinta bukan karna kamu yang sering ngobrol setiap waktu denganya
♥ Cinta bukan ketika kamu mendekati cowok/ cewek imut hanya untuk membuat dia Jealous.

♥♥ Tetapi.. ♥♥

♥ Cinta adalah ketika kamu melakukan apa saja untuk bersamanya meskipun hanya dalam waktu singkat
♥ Cinta adalah di saat kamu hanya ingin dia bahagia
♥ Cinta adalah ketika kamu selalu berfikir tentangnya dalam setiap waktu
♥ Cinta adalah ketika kamu merasa Jealous bila dia menyapa dan akrab dengan gadis lain meskipun itu hanya temanya
♥ Cinta adalah ketika kamu mendengar lagu kesukaanya, kamu teringat masa"denganya
♥ Cinta adalah ketika kamu berani menemuinya meskipun kamu dalam keadaan bersalah padanya
♥ Cinta adalah ketika segalanya di dunia ini mengingatkanmu tentangnya
♥ Cinta adalah ketika dia pernah melukai hatimu, tapi kamu masih tetap mencintainya.
Catatan ♥ Cinta untuk smua yang sudah menyayangi dan mencintaiku.

Sumber/Penulis = Monica Sary

lanjut?? “Cinta For Me”  »»

Sabtu, 20 Oktober 2012

3 Hati part. 2

Hari ini dua bulan berlalu sejak terakhir aku melihatnya mereka karena aku harus melanjutkan study ke luar kota, dan aku sedang dalam masa liburan. Tidak begitu banyak berubah suasana desa ini dan aku kangen melihat mereka, apakah mereka masih tinggak disini? Namun, Ketika aku bertanya kepada teman teman ku, mereka selalu menjawab tidak tahu. Apakah burung burung itu sudah meninggalkan tempat ini atau kah teman teman ku yang tidak peduli dengan makhluk lucu itu. Hal ini membuat ku sedikit kecewa.

Keesokan harinya, aku sengaja jalan pagi memutari daerah ini hanya untuk mencari mereka, dan benar tak satupun dari mereka menampakan batang hidungnya. aku sediah karena disaat aku kembali untuk melihat mereka namun mereka tidak ada. Aku pun memutuskan untuk pulang berhara[ suatu hari nanti aku masih dapat melihat keceriaan mereka

Dan hari itu pun akhirnya datang juga. seperti peribahasa "Pucuk dicinta, ulam pun tiba" , seekor burung berwarna merah datang menghampiri disaat aku sedang melamun di balkon rumah. Dia seperti menyambut kedatangan ku.

"Kamu si merah kan? Iya benar kamu merah... Kenapa kamu sendiri? mana Biru? trs si putih?

Pertanyaan tersebut terus membayangi pikiran ku. Apa yang terjadi pada biru? padahal kemarin kalian sedang bercanda ria, saling bahagia. Dan seketika si merah pun terbang meninggalkan ku, Aku langsung pergi keluar rumah untuk mencarinya.

sia sia, si Merah lenyap dalam kesunyian di sore itu, dan akhirnya dengan lesuh aku pun berjalan kembali kerumah. Aku tak henti hentinya memikirkan mereka hingga aku tertidur.

Keesokan harinya, di depan laptop dengan segelas kopi menemani ku yang lagi bersantai ria di balkon rumah, tiba-tiba mendengar suara lembut burung burung saling bersautan. Dia BIRUUU!! daaannnn.. bersama Si hitam? "WHAT?! HITAM?!" .. apa yang terjadi antara biru dengan merah? dan mereka pergi menjauh di balik atap2 rumah.

Apakah yang terjadi? Mungkin kah? tidak tidaak, itu pasti salah, apa yang aku pikirkan, mungkin mereka hanya berteman saja.

Sejak Kejadian itu si merah aupun biru tak terlihat lagi oleh ku. Mungkin apa yang aku pikirkan beneran terjadi. Tapi hatiku berkata lain, ya semoga saja hati ku yang benar karena terakhir melihat mereka, mereka terlihat saling menikmati kebersamaan mereka, tawa canda mereka masih teringat oleh ku, sungguh pemandangan yang indah melihat dua makhluk lucu itu saring memberi keceriaan.

Hari demi hari pun berlalu, dan aku disini tak melihat lagi tubuh mungil dari merah ataupun biru. Entah apa yang terjadi pada mereka.

Saat ini tepat 3 bulan sejak pertama kali aku menemukan mereka. Dimana saat itu adalah hal yan paling indah yang pernah aku alami. Entah apa yang terjadi si merah tiba tiba datang kepada ku. menghalangi pandangan ku yang sedang asik menatap langit di pagi hari. seperti memberikan kode, maka aku pun bangkit, dan dia juga pergi perlahan menjauh dari ku. seperti sebelumnya, aku berusaha mengejar. Tidak begitu jauh dari rumah ku.

Astagaaa!! Ini kah yang ingi kau tunjukan kepada ku?!! .. NEXT ON!

lanjut?? “3 Hati part. 2”  »»